Sedang Menamai Rindu

Sejak hal itu berlalu sehasta saja, tetiba ada sesuatu yang mengendap di dinding kalbu.
Mencoba menamainya, tapi tak kuasa...
Mencoba mengusirnya, tapi dia enggan enyah...
Maka biarlah dia -yang mengendap itu- kerasan disini. dikalbuku.
Lalu dimana akal sehat yang semula singgah di pikirku? mengapa dia biarkan -yang mengendap- itu teteskan airmata satu-satu?
Semula malu-malu aku pilin segaris senyum. tapi seiring hari, aku rajin menghujani pipi...
Hingga aku mengerti apa yang aku ingini; bersua dan bertegur sapa.
oh, aku mengerti... baiknya aku namai saja dia, setidaknya dia yang mengendapi kalbuku dan mulai merajainya. baiklah, dia itu Rindu. Rindu itu Kamu.

What Can I Learn from Group 2 PLKJ :)

        Kurang lebih satu pekan yang lalu, aku dan teman sekelasku baru saja menyelesaikan salah satu tugas untuk syarat kelulusan kami ---> PLKJ<---. Sederhananya, PLKJ ini hampir sama dengan KKN (untuk anak kuliahan) tapi di tambah dakwah, ya gitu2 deh....
        Nah, kebetulan untuk PLKJ ini ada dua kelompok yang awalnya akan di pisah tempat. Dari judul postingan ini udah ketebak lah yaaa aku kelompok berapa. "duaaaaaaa" *bari ngahaleuang ala ayu ting2*
Aku ngerasa bersyukur banget ada di kelompok ini, bisa ketemu dan deket sama orang-orang unpredictable kayak mereka. Kenapa unpredictable? karena gak pernah kebayang aja akhirnya aku bisa bercanda sama Lya gtu kan ya? haha (dulu sayah canggung loh sama doi)
        Dari sebelum berangkat PLKJ aroma-aroma kekompakkan mulai ada... Alhamdulillah yaa *bari ngiceup cigah sahrini*.
Aku bersyukur ada di kelompok ini, kenapa? karena
   - pertama, selalu bisa mensyukuri hal sesederhana apapun.
    -kedua, belajar sabar menghadapi pro kontra (gaya looo kayak artis ajaaa!!!)
    -ketiga, bisa banyak belajar tentang hidup :)
    -keempat, bisa royal dan gak pelit uang kas :D haha
di point yang ketiga, aku bener2 bisa belajar macam2 kehidupan manusia...
>aku belajar dari seorang Matin tentang bagaimana seorang pemimpin itu terkadang harus diam untuk membisukan pertikaian. Aku juga belajar kalau jadi seorang pemimpin suatu kelompok itu gak harus nolongin kelompoknya aja, tapi siapapun yang butuh pertolongan. yaaaaa, walaupun kadang Matin kelihatan terlalu universal :p
>Dari Fahmi K aku bisa ngerti apa itu perjuangan... Perjuangan dia keren, man!!! Dia berjuang dengan satu kata panutan IKHLAS.... wuidiiiih, keep spirit a mamot!!!!
>Dari Ikhsan, Upeh, Citra aku belajar kadang ada hal yang gak bisa kita ungkapin dan akhirnya hal itu membuat kita harus pura-pura tersenyum meski yang kita alami gak seindah keliatannya, so....berhenti anggap hidup orang itu selalu bahagia! Kalian bertiga nyimpen sesuatu (apapun itu) yang dunia gak tahu, dan CUMAN kalian sendiri yang tahu...itu sakit, tapi kalian kuat.. JEMPOL BEUH!!!!!
>Nah,,,, kalo dari Ratna, Ridwan, Nunu aku liat kalau landasan hidup mereka tuh "Life is too short to be unhappy" alias hidup ini terlalu pendek untuk menderita. take it easy... pokoknya mereka bertiga asik bgt di ajak bercanda, padahal who knows mereka juga punya kesedihan? Tapi mereka jarang bgt keliatan sedihhh.. hebat!!!
>Lya dan Icha ngajarin aku betapa mulut itu kadang gak ada artinya kalau otak kita NOTHING!!! jadi, ngomong berdasarkan ilmu itu penting. BANGET!! mendingan tong yang gak berbunyi tapi berisi daripada tong kosong nyaring bunyinya.  ya kan?
>dari emak nurul kece, sandra aku belajar kalau tugas perempuan itu di dapur.... harus pinter masak, kadang kemampuan ini sangat di butuhin loooohhh :)
>Dari istriku tersayang Fida dan Sarah juga Neng, aku belajar gimana jadi muslimah itu. kudu anggun, lemah lembut, dsb, dkk, makasih ya kalian udah nyontohin aku gimana caranya jadi 'perempuan' :)

banyak banget yang bisa aku pelajarin dari kalian.... Oh yaaa, makasih kalian yang ada pas aku nangis, pas aku sakit, pas aku butuh candaan, pas aku kosong.... Secara gak langsung, kalian udah jadi bagian penting di hidup aku. Aku sayang kalian. boleh, kan?

segitu dulu deh, sedih..... pokoke, jgn lupain kelompok dua :)) love you  guys so much..... ({})

The Real Hero in My life

     Aku pernah membatin untukku sendiri.... Mengapa banyak manusia mengagumi kekuatan superman dengan segenap kemampuan 'palsu'nya. Aku masih membatin, ketika sekelas laba-laba...spiderman...pun di kagumi. ya, mereka hebat, mereka memiliki kekuatan super... segala musuh dan arwah jahat mati kutu di tangan mereka. mereka tidak pernah kalah!! they are heroes!!!!!
   Tapi mengapa??? mengapa kekuatan menipu itu yang membuat mereka haru dan berdecak kagum? tidakkah mereka lupa dengan kekuatan super yang lebih nyata???

ya...wanita itu,,, si pemilik tangan lembut yang membelai airmata pertama kita. yang kita genggam jemarinya ketika kita merintih menahan sakit. Dia.... yang terbangun lebih pagi untuk sekadar menyatu padukan kelezatan dalam sepiring sarapan kita. Dia yang terlelap lebih malam untuk terlebih dahulu memastikan apakah semua baik-baik saja?  
bukankah kekuatannya jauuuuuuhhhhhhh lebih nyata dan terasa di banding superman dan spiderman? belum lagi tiap keikhlasannya memafkan kesalahan kita, Ya Illahi... lapang sekali hatinya..... terlebih untuk do'a baik yang selalu dia panjatkan untuk kita...
namanya sederhana,,,, cukup memanggilnya Ibu... maka kamu akan rasakan ada yang berdesir hangat di hatimu. karena dari matanya saja kasih sayang sudah terpancar melingkari hausnya cinta. itulah dia, karena dia pahlawan sesungguhnya :)